Barang-barang
tradisional yang terbuat dari bambu merupakan produk yang semakin sulit
dicari disaat semakin majunya perkembangan kota, tidak sedikit dari masyarakat
bengkulu yang tertarik ingin menggeluti usaha ini. Usaha ini memang diperlukan
ketrampilan dan ketekunan yang sangat terlatih terutama dalam mengolah
bilah-bilah bambu yang dibentuk menjadi barang yang bernilai.
Sebagian besar masyarakat ataupun pedagang kerajinan bambu lebih memilih untuk membeli barang jadi dari
luar kota Bengkulu seperti jawa, dikarenakan kurangnya sumber daya yang
handal untuk meguasai dibidang ini.
Menurut sukamto (71 ) pedagang kerajinan bambu dijalan
s.parman,padangharapan, dibengkulu sendiri masih sangat sulit untuk menemukan
kerajinan-kerajinan seni seperti ini, masyarakat lebih memilih barang furniture
yang bersifat lebih modren, seperti yang kita ketahui bakul nasi yang dahulunya
terbuat dari anyaman bambu kini sudah memakai bahan berjenis alumunium dan
plastik, selain itu hiasan lampu yang terbuat dari bambu sekarang kian
tenggelam bahkan kian dilupakan karena banyak produk-produk dari luar yang
lebih berkesan mewah.
“ Anyaman-anyaman yang saya jual sering diminati oleh sebagaian
masyarakat bahkan pernah ada yang mendesain rumahnya dengan dekorasi desa
seperti membeli hasil anyaman bambu saya , untuk promosi saja bila ada kegiatan
pameran seperti bengkulu expo waktu itu, yang banyak memesan disini kebanyakan
para penjual makanan tradisional karena
barang-barang disini sangat menunjang untuk desain suasana desa, seperti bilik
bambu ataupun tudung yang terbuat dari anyaman bambu. dibengkulu saat ini masih
kurang tertarik untuk membuka usaha seperti ini, padahal banyak keuntungan bila
banyak dikenal dimata masyarakat” ujar pria asal wonosobo ini.
Ia menambahkan bila kerajinan bambunya dahulu sering
dijadikan salah satu pelengkap saat acara-acara tertentu,” biasanya kalo mau
ada yang mau kendurian(hajatan)sering memesan kesini kebanyakan adat jawa yang
lebih memilih menggunakan anyaman dari bambu” tambahnya.
Sukamto sendiri menjual barang-barangnya dengan hargai
sesuai, dikarenakan anyaman bambu seni yang dibuat dari tangan bukan dari
mesin, untuk tudung nasi yang ukuran besar ia jual Rp.60.000,- selain itu
hiasan-hiasan lampu seperti lampion dan lampung teplok( lampu dinding) bisa ia
jual hingaRp.50.000,- tergantung dengan kerumitan anyaman, ia pun menjual bilik
bambu untuk ukuran besar yang dianyam dengan motif yang unik, untuk
penjualannya ia menghitungnya dari ukuran panjang bilik bambu tersebut, untuk
ukuran 4 meter bisa ia jual dengan harga Rp.80.000,-.
Saat ini sukamto masih kesulitan untuk mencari tenaga kerja
ahli,” kadang kalo ada yang pesan kursi dari bambu butuh waktu untuk
mengerjakannya karena keterbatasan tenaga disini, memang untuk harga kursi
cukup lumayan bisa mencapai Rp.1.300.000,- untuk satu set kursi dan meja,
kadang-kadang juga ada yang mendadak memesan tirai dari bambu, kalo lagi kosong
terpaksa pembeli harus menunggu contohnya pembeli dari linggau waktu lalu,
kesulitan lainnya dibengkulu masih sedikit dijumpai bambu hitam( wulung dalam
bahasa jawa) terpaksa untuk mendapatkanya saya memesan di jogjakarta, karena
memang bambu ini sendiri memiliki ketahan yang kuat dan tidak mudah pecah dan bisa
dianyam, seperti bilik anyaman bambu yang saya tidak mudah rusak karena
menggunakan bambu wulung itu” tambahnya.
Menurutnya
permintaan barang kerajinan dari bambu tak sebanyak dulu walaupun kadang-kadang
ada yang dari curup, linggau dan arga makmur untuk kesini membeli barang
tersebut, ditambah lagi dari tenaga ahli
sendiri kurang memadai, banyak kalangan tua yang rajin untuk membuka usaha
anyaman bambu dikarenakan anak muda sudah kurang meminati kerajinan seperti
ini.
“ kebanyakan
anyaman bambu-bambu yang ada dibengkulu memesan dengan saya karena tidak ada
lagi yang membuka usaha ini, karena kualitas barang disini bagus terutama
bambunya didatangkan dari jogjakarta, walaupun semakin berkembangnya
barang-barang yang menyaingi kerajinan anyaman bambu akan tetapi pasti tetap
akan saya kembangkan agar tidak hilang dimata masyarakat bengkulu, “ tutupnya.(Mg-Amd)
Mungkin harus tambah jenis kerajinannya seperti lampu hias dll
BalasHapusAlamatnya di sebakul dimana ya?
BalasHapusncie info sangat bagus dibaca makasih
BalasHapusElever SEO
Apakah ada dinding ghedeg ( anyaman bamgbu? )
BalasHapus