Ada dua tipe dalam penulisan
jurnalistik, yaitu hard news dan soft news. Kedua tipe
tersebut memiliki ciri
khas masing-masing.yang membedakannya adalah tehnik dari penulisan
berita tersebut seperti halnya adalah HARD NEWS.
HARD NEWS adalah
berita penting yang harus disampaikan langsung ke publik. Berita jenis ini
tidak bisa ditunda pemberitaanya karena akan cepat basi. Hard news merupakan kisah berita ini merupakan desain
utama dari sebuah pembritahuan. Isinya menyangkut hal hal penting yang langsung
terkait dengan kehidupan pembaca pendengar, atau pemirsa, kisah-kisahnya biasanya dalah hal hal yang di
anggap penting dan karena itu segera dlaporkan oleh koran radio ataupun tv.
Dari semenjak pristiwanya terjadi. Pada koran, beritanya di letakkan di halaman
depan pada tv dan radio beritanya di siarkan di jam-jam prime time. Pada situs-situs berita internet, laporan langsung di
upload pada updating inpormasi yang mesti segera di ketahui oleh masyarakat.
Dalam jurnalistik
pada umumnya dikenal tiga bentuk
kisah berita : piramida terbalik
(inverted pyramid) , piramida baku (standar pyramid) dan sistem blok (blok
system). Untuk penulisan hard news yang pling cocok di gunakan adalah paramida
terbalik karena Bentuk piramida terbalik di pergunakan untuk menyusun kisah
berita yang bernilai beritanya penting , yang dengan sendirinya perlu disiarkan
secepatnya kepada khalayak.
Bentuk piramida terbalik terdiri dari teras
berita (lead) dan tubuh berita (body). Dalam berita surat kabar teras berita adalah alinea pertama , sedangkan dalam berita tv adalah
yang pertama laki di bacakan penyiar . teras atau lead adalah bagian terpaling
penting dari kisah berita atau dapat dikatakan klimaksnya,tubuh atau
body merupakan bagian besar dari kisah berita yang meliputi segi segi yang
berturut – turut,penting, agak penting,kurang penting ,dan kalau masih ada
tempat ,juga yang tidak penting.
Berita langsung adalah laporan
peristiwa yang ditulis secara singkat ,padat lugas dan apa adanya.Dituliskan
dengan gaya memaparkan ,yakni memaparkan ,
peristiwa dalam keadaan apa adanya,tanpa ditambah dengan penjelasan apalagi interpretasi. Berita langsung dubagi
lagi menjadi 2 jenis, berita keras atau hangat (hard news), dan berita lembut
(soft news).Hard news adalah laporan peristiwa
besar atau sangat menggemparkan Memiliki nilai lebih dari segi
aktualitas dan kepentingan atau amat penting segeradiketahui pembaca.Sedangkan
soft news setingkat dibawah hars news dari segi aktualitas dan kepentingan .Ia
lebih merupakan pendukung yang berisi informasi peristiwa atau gagasan
sederhana ,tidak berat dan tidak menggemparkan.
Kadang penulisan berita macam ini
juga disebut breaking news, spot news, atau straight news.kelebihan
dari penulisan berita hard news adalah ia mampu menyampaikan informasi pada
pembacanya secara cepat,tepat,akurat dan lugas(langsung dan tidak
bertele-tele),sedangkan kekurangannya setelah berlalu dalam beberapa masa
berita ini akan basi dan tidak menarik lagi untuk dibaca.Ada beberapa ciri-ciri khas dari Hard
news.
Anatomi Berita dan Unsur-Unsur Hard News
Seperti tubuh kita, berita juga mempunyai
bagian-bagian, di antaranya adalah sebagai berikut.
- Judul atau kepala berita (headline).
- Baris tanggal (dateline).
- Teras berita (lead atau intro).
- Tubuh berita (body).
Bagian-bagian di atas tersusun
secara terpadu dalam sebuah berita. Susunan yang paling sering didengar ialah
susunan piramida terbalik. Metode ini lebih menonjolkan inti berita saja. Atau
dengan kata lain, lebih menekankan hal-hal yang umum dahulu baru ke hal yang
khusus.
Tujuannya adalah untuk memudahkan
atau mempercepat pembaca dalam mengetahui apa yang diberitakan; juga untuk
memudahkan para redaktur memotong bagian tidak/kurang penting yang terletak di
bagian paling bawah dari tubuh berita. Dengan selalu mengedepankan unsur-unsur
yang berupa fakta di tiap bagiannya, terutama pada tubuh berita. Dengan
senantiasa meminimalkan aspek nonfaktual yang pada kecenderuangan akan menjadi
sebuah opini.
Ciri-ciri
dari hard news
Pertama, mementingkan aktualitas. Definisi dari aktual adalah
sedang menjadi pembicaraan orang banyak atau
peristiwa yang baru saja terjadi. Kita
ambil contoh, misalnya judul berita:
Keputusan pergantian Kabinet,merupakan berita tanggal 18 Oktober 2011,
apakah berita seperti ini
masih punya nilai berita jika tidak disajikan pada hari itu juga? Tentu saja
tidak. Berita seperti ini akan cepat kehilangan nilai jualnya. Karenanya,
berita hard news sangat mementingkan aktualitas.
Ciri yang kedua adalah memakai sistem piramida terbalik dalam penulisan
berita. Artikel
berbentuk berita ini memiliki struktur unik, yaitu inti informasi ditulis pada
alinea awal (disebut sebagai "lead”) dan data-data penting menyusul pada
alinea-alinea selanjutnya, lalu penjelasan tambahan, dan diakhiri dengan
informasi lain yang bukan bersifat informasi utama. Inilah yang disebut sebagai
piramida terbalik,bagi pembaca sebuah artikel, piramida terbalik memudahkannya
menangkap inti cerita, sebab informasi yang paling pokok langsung dibeberkan
sejak alinea-alinea awal. Sementara bagi redaktur di meja redaksi, piramida
terbalik juga memberi keuntungan. Yaitu ketika sebuah artikel harus diperpendek
karena kolom terbatas sementara waktu sudah mepet, maka redaktur tinggal
memotong bagian bawah. Kalimat-kalimat yang dibuang itu tidak akan mengurangi
makna artikel, asalkan ditulis dalam bentuk piramida terbalik
Agar tercipta hard
news yang baik maka lead harus baik pula. Lead yang baik harus memenuhi
satu syarat, yaitu pemakaian 5W + 1H, Singkatan
dari “what, who, when, where, why, how,” yang dalam bahasa Indonesia menjadi
“apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, bagaimana.” Semua unsur inilah yang harus
terkandung dalam sebuah hard news.
Ciri yang ketiga adalah
kelengakapan dari isi beritanya. Lengkapnya sebuah hard news, bisa
dipenuhi apabila pemakaian 5W + 1H sudah diterapkan. 5W+1H adalah unsur berita dan harus ada. Bayangkan, jika
salah satu unsur dari enam unsur tersebut tidak ada. Pasti berita tersebut
sarat akan informasinya sehingga tidak ada kelengkapan.
Ciri yang keempat adalah untuk memberi
informasi. Sebagai jendela, agar para pembaca yang tidak tahu menjadi tahu.
jika mengambil contoh berita dari vivanews.com, kita tidak akan tahu apakah ada
data rahasia yang dicuri oleh intelejen korea? Lewat hard news, fungsi
memberi info sangat diprioritaskan.
Ciri yang kelima adalah panjang dari
hard news 100-200 kata. Tidak perlu panjang-panjang karena fungsinya
memberi info yang aktual dan memenuhi unsur 5W+1H.
Nilai Berita
Sebuah berita jika disajikan haruslah memuat nilai
berita di dalamnya. Nilai berita itu mencakup beberapa hal, seperti berikut.
- Objektif: berdasarkan fakta, tidak memihak.
- Aktual: terbaru, belum "basi".
- Luar biasa: besar, aneh, janggal, tidak umum.
- Penting: pengaruh atau dampaknya bagi orang banyak; menyangkut orang penting/terkenal.
- Jarak: familiaritas, kedekatan (geografis, kultural, psikologis).
Kriteria Kelayakan Berita dari
Hard news
Sebuah peristiwa bisa jadi
berita apabila memenuhi unsur-unsur sebagai berikut (bisa sebagian, kombinasi,
atau keseluruhan):
Penting. Suatu
peristiwa diliput jika dianggap punya arti penting bagi mayoritas khalayak
pembaca, pendengar, atau pemirsa. Tentu saja, media tidak akan rela memberikan space atau durasinya untuk materi
liputan yang remeh. Kenaikan harga bahan bakar minyak, pemberlakuan
undang-undang perpajakan yang baru, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM),
dan sebagainya, jelas penting karena punya dampak langsung pada kehidupan
khalayak.
Aktual. Suatu
peristiwa dianggap layak diliput jika baru terjadi. Maka, ada ungkapan tentang
berita "hangat," artinya belum lama terjadi dan masih jadi bahan
pembicaraan di masyarakat. Kalau peristiwa itu sudah lama terjadi, tentu tak
bisa disebut berita "hangat," tetapi lebih pas disebut berita
"basi." Namun, pengertian "baru terjadi" di sini bisa
berbeda, tergantung jenis medianya. Untuk majalah mingguan, peristiwa yang
terjadi minggu lalu masih bisa dikemas dan dimuat. Untuk suratkabar harian,
istilah "baru" berarti peristiwa kemarin. Untuk media radio dan
televisi, berkat kemajuan teknologi telekomunikasi, makna "baru"
adalah beberapa jam sebelumnya atau "seketika" (real time). Contohnya, siaran
langsung pertandingan sepakbola Piala Dunia.
Unik. Suatu
peristiwa diliput karena punya unsur keunikan, kekhasan, atau tidak biasa.
Orang digigit anjing, itu biasa. Tetapi, orang mengigit anjing, itu unik dan
luar biasa. Contoh lain: Seorang mahasiswa yang berangkat kuliah setiap hari,
itu kejadian rutin dan biasa. Tetapi, jika seorang mahasiswa menembak dosennya,
karena bertahun-tahun tidak pernah diluluskan, itu unik dan luar biasa. Di
sekitar kita, selalu ada peristiwa yang unik dan tidak biasa.
Asas Kedekatan (proximity). Suatu peristiwa yang terjadi dekat dengan
kita (khalayak media), lebih layak diliput ketimbang peristiwa yang terjadi
jauh dari kita. Kebakaran yang menimpa sebuah pasar swalayan di Jakarta tentu
lebih perlu diberitakan ketimbang peristiwa yang sama tetapi terjadi di Ghana,
Afrika. Perlu dijelaskan di sini bahwa "kedekatan" itu tidak harus
berarti kedekatan fisik atau kedekatan geografis. Ada juga kedekatan yang
bersifat emosional. Agresi Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat dan
Jalur Gaza, misalnya, secara geografis jauh dari kita, tetapi secara emosional
tampaknya cukup dekat bagi khalayak media di Indonesia.
Asas Keterkenalan (prominence). Nama terkenal bisa menjadikan berita.
Sejumlah media pada Juni-Juli 2006 ini ramai memberitakan kasus perceraian
artis Tamara Bleszynski dan suaminya Teuku Rafli Pasha, serta perebutan hak
asuh atas anak antara keduanya. Padahal di Indonesia ada ratusan atau bahkan
ribuan pasangan lain, yang bercerai dan terlibat sengketa rumah tangga. Namun,
mengapa mereka tidak diliput? Ya, karena sebagai bintang sinetron dan bintang
iklan sabun Lux, Tamara adalah figur selebritas terkenal.
Magnitude. Mendengar
istilah magnitude, mungkin
mengingatkan Anda pada gempa bumi. Benar. Magnitude
ini berarti "kekuatan" dari suatu peristiwa. Gempa berkekuatan 6,9
skala Richter pasti jauh lebih besar dampak kerusakannya, dibandingkan gempa
berkekuatan 3,1 skala Richter. Dalam konteks peristiwa untuk diliput, sebuah
aksi demonstrasi yang dilakukan 10.000 buruh, tentu lebih besar magnitude-nya ketimbang
demonstrasi yang cuma diikuti 100 buruh. Kecelakaan kereta api yang menewaskan
200 orang pasti lebih besar magnitude-nya daripada serempetan antara becak dan
angkot, yang hanya membuat penumpang becak menderita lecet-lecet. Semakin besar
magnitude-nya,semakin layak
peristiwa itu diliput.
Human Interest. Suatu peristiwa yang menyangkut manusia, selalu menarik diliput. Mungkin sudah menjadi bawaan kita untuk selalu ingin tahu tentang orang lain. Apalagi yang melibatkan drama, seperti: penderitaan, kesedihan, kebahagiaan, harapan, perjuangan, dan lain-lain. Topik-topik kemanusiaan semacam ini biasanya disajikan dalam bentuk feature.
Unsur konflik. Konflik,
seperti juga berbagai hal lain yang menyangkut hubungan antar-manusia, juga
menarik untuk diliput. Ketika ppahlawan sepakbola Perancis, Zinedine Zidane,
"menanduk" pemain Italia, Marco Materrazzi, dalam pertandingan final
Piala Dunia, Juli 2006 lalu, ini menarik diliput. Mengapa? Ya, karena sangat
menonjol unsur konflik dan kontroversinya. Bahkan, kontroversi kasus Zidane ini
lebih menarik daripada pertandingan antara kesebelasan Perancis dan Italia itu
sendiri.
Trend. Sesuatu
yang sedang menjadi trend atau menggejala di kalangan masyarakat, patut
mendapat perhatian untuk diliput media. Pengertian trend adalah sesuatu yang
diikuti oleh orang banyak, bukan satu-dua orang saja. Misalnya, suatu gaya mode
tertentu yang unik, perilaku kekerasan antar warga masyarakat yang sering
terjadi, tawuran antarpelajar, dan sebagainya.
Dalam memilih topik liputan, bisa saja
tergabung beberapa kriteria kelayakan. Misalnya, kasus mantan anggota The
Beatles, John Lennon, yang pada 1980 tewas ditembak di depan apartemennya di
New York oleh Mark Chapman. Padahal beberapa jam sebelumnya, Chapman sempat
meminta tanda tangan Lennon. Chapman mengatakan, ia mendengar
"suara-suara" di telinganya yang menyuruhnya membunuh Lennon.
Mari kita lihat kriteria kelayakan berita
ini. Pertama, Lennon adalah seorang selebritas yang terkenal di seluruh dunia
(unsur keterkenalan). Kedua, penembakan terhadap seorang bintang oleh
penggemarnya sendiri, jelas peristiwa luar biasa dan jarang terjadi (unsur
keunikan). Ketiga, meskipun peristiwa itu terjadi di lokasi yang jauh dari
Indonesia, para
penggemar
The Beatles di Indonesia pasti merasakan kesedihan mendalam akibat tewasnya Lennon
tersebut (unsur kedekatan emosional). Dan seterusnya.
Judul
berita
Dalam Hard
News, judul berita tidak perlu booming, cukup mewakili dari isi dan angel
berita dan informasi yang akan disuguhkan kepada pembaca. Judul berita yang
terdengar dahsyat, namun tidak mewakili isi dari tulisan justru akan membuat
pembaca berita kecewa.
Selain itu mengapa judul diusahakan dapat mewakili isi dan ruh berita, karena ada beberapa pembaca yang hanya ingin membaca judul berita saja. Itulah sebabnya sehingga seorang jurnalis dituntut pandai merumuskan judul yang mewakili angel dari berita yang ia tulis.
Selain itu mengapa judul diusahakan dapat mewakili isi dan ruh berita, karena ada beberapa pembaca yang hanya ingin membaca judul berita saja. Itulah sebabnya sehingga seorang jurnalis dituntut pandai merumuskan judul yang mewakili angel dari berita yang ia tulis.
Judul adalah kalimat
pertama yang dibaca dalam sebuah berita.“Nasib” berita selanjutnya sangat
tergantung pada judul. Judul yangbaik akan mampu memikat pembaca untuk terus melahap berita yang kita tulis. Karena
itu, judul harus:
• Menggambarkan isi berita
• Jelas, ringkas, mudah
dimengerti
• Tidak bermakna ganda
• Merangsang minat pembaca
• Tidak bombastis, “menipu”
Investigasi Berita (Hunting Data)
Baik Hard
News maupun Soft News, kedua-duanya sangat tergantung pada fase investigasi
berita atau hunting data. Sejatinya data yang ingin diinvestigasi/dihunting
hanya bermuara pada satu istilah jurnalistik 5 W + 1 H (What, Where, When, Who,
Why dan How). Kurangnya satu elemen yang membentuk berita ini, akan membuat
berita prematur dan tidak layak diterbitkan.
Untuk mendukung akurasi data seorang wartawan diharapkan dapat mengejar data di lokasi kejadian secara langsung. Seorang jurnalis juga dituntut untuk mengejar data langsung kepada sumber yang bersangkutan dan terkait. Semua itu lagi-lagi diilhami oleh tuntutan akurasi berita.
Untuk mendukung akurasi data seorang wartawan diharapkan dapat mengejar data di lokasi kejadian secara langsung. Seorang jurnalis juga dituntut untuk mengejar data langsung kepada sumber yang bersangkutan dan terkait. Semua itu lagi-lagi diilhami oleh tuntutan akurasi berita.
Syarat sumber berita
Sebuah tulisan jurnalistik haruslah bersumber dari
fakta, bukan opini atau asumsi si reporter. Itu sebabnya, harus ada sumber
berita yang jelas dan dapat dipercaya. Ada beberapa syarat sumber berita:
- Layak dipercaya, meski kelihatan mudah, tapi wartawan yang belum berpengalaman akan kejeblos mewawancarai sumber yang diragukan kebenaran omongannya. Jadi kudu jeli dan kritis ketika mengamati peristiwa atau kejadian dan siapa saja yang terlibat di dalamnya.
- Berwenang, artinya orang yang punya kekuasaan dan tanggung jawab terhadap masalah yang sedang kita garap. Kenapa ini penting? Pertama, agar tercapai keseimbangan penulisan berita yang balance (seimbang) dan both-sided coverage (liputan yang menyajikan keterangan dua pihak yang bertolak-belakang sehingga fair atau adil). Kedua, agar tulisan atau laporan bisa aman.
- Kompeten, artinya sumber berita tersebut layak untuk dimintai keterangannya.
- Orang yang berkaitan langsung dengan peristiwa, yaitu sumber berita yang memiliki hubungan, terpengaruh atau mempengaruhi peristiwa tersebut.
thanks a lot infonya :))
BalasHapusu are welcome...semoga infonya menambah wawasan
BalasHapusAgen Slot Online
BalasHapusSitus Slot Terpercaya
Agen Slot Online
BalasHapusSitus Slot Terpercaya
Mohon maaf ada sumber bukunya tidak admin?
BalasHapus-_-
BalasHapus