Opera sabun adalah fiksi drama yang ditayangkan secara berseri dan terbagi dalam banyak
episode di radio maupun televisi
Kata sabun
dalam bentuk acara ini berasal dari seri drama yang ditayangkan pertama kali, yang disponsori oleh
pabrik sabun, yakni Procter & Gamble, Colgate-Palmolive, dan Lever
Brothers. Sementara itu, kata “opera” diambil dari karakter fiksi yang
ditayangkan: sangat dramatis dan melodramatis. Sekilas, kurang lebih begitulah
awal sejarah opera sabun.
Pada
sekitar tahun 1920-an, terdapat sebuah radio dengan nama the Bee’s Knees.
Dimana pada radio tersebut terdapat serangkaian serial yang ditujukan untuk
pendengar perempuan dan ditayangkan pada siang hari. Ketika itu, acara tersebut
belum memiliki nama dan sponsor. Akhirnya radio tersebut memutuskan bahwa
mereka harus memikirkan cara untuk membuat serial tersebut mendapatkan
perusahaan yang mensponsori acara ini sehingga acara ini menjadi menguntungkan.
selain
itu stasiun-stasiun radio hanya mengandalkan iklan sebagai satu-satunya sumber
pemasukan. Perusahaan-perusahaan saat itu bisa memilih memasang iklan atau
mensponsori acara-acara tertentu.
Pada
awalnya opera sabun ditayangkan pada siang hari di radio di mana sebagian besar
pendengarnya adalah ibu-ibu rumah tangga. Pada era itu, perempuan bekerja
adalah satu hal yang langka sehingga sebagian besar perempuan menghabiskan
harinya di rumah. Selain itu, ibu-ibu rumah tangga juga merupakan pemirsa
sasaran ideal bagi produk-produk pembersih rumah tangga, seperti sabun,
deterjen, produk-produk pembersih sejenis. Itu yang secara tradisional membuat
opera sabun sangat terkait dengan pemirsa perempuan sehingga kebanyakan
kisah-kisah opera sabun saat itu juga berhubungan dengan hal-hal di seputar
rumah tangga dan kehidupan domestik, Ma Perkins dan One Man’s
Family adalah dua opera sabun pertama yang ditayangkan oleh jaringan radio
di AS.
Jadi,
opera sabun itu sama dengan telenovela, atau jaman sekarang seperti sinetron
lebih kurang hampir mirip cerita Cinta Fi*tri yang terus
bergenerasi dan ceritanya hanya tentang perebutan harta, cinta yang tak
kunjung padam, serta cerita yang diakhiri happy ending tanpa merasakan sengat
panas dunia yang sebenarnya, bagaimana media mencerminkan keadaan yang berbanding
terbalik.
Opera
sabun bisa juga dimaknai seperti buih, karena sabun ketika kita gosok makin
berbuih. Makin lama digosok buihnya makin banyak. Sinetron atau opera sabun
juga sama. Makin lama makin berbuih, makin panjang, dan nggak khatam-khatam.
Tapi jangan salah makna Opera Sabun yang sebenarnya bukan demikian melainkan secara umum opera sabun
sangat terkait dengan pemirsa perempuan, karena opera sabun sebagai media
promosi dan perempuan adalah destinasinya.